Kamis, 01 November 2018

Pertempuran laut terbesar sepanjang sejarah maritim 1944


Pertempuran laut teluk Leyte dikatakan sebagai pertempuran laut terbesar dalam sejarah dan merupakan pertempuran laut terbesar dari Perang Dunia II .Perang itu adalah serangkaian pertempuran yangterdiri dari empat pertempuran yang terpisah antara pasukan Sekutu dan Jepang: Pertempuran Laut Sibuyan, Pertempuran Selat Surigao, Pertempuran Tanjung Engano dan Pertempuran Samar yang terjadi dipulau Leyte Filipina pada 23-25 Oktober 1944.Pertempuran ini berawal ketika Sekutu hendak menginvasi Filipina yang dimulai dari pendararan di Pulau Leyte. Sementara itu, Jepang juga berniat menginvasi Filipina. Pasukan Negeri Sakura datang bersamaan dengan armada Sekutu yang juga baru saja tiba di Leyte.
Sejak itu, kedua pihak bertempur. Jepang mulai mengerahkan pasukannya untuk menggempur Sekutu. Sekutu juga tak mau kalah dan langsung menghadang Jepang. 
Secara lokasi, posisi Jepang sangat strategis lantaran posisi Leyte yang dekat dengan Kepulauan Negeri Matahari Terbit tersebut. Dibanding Sekutu yang markasnya cukup jauh. Jepang dianggap di atas angin dengan perbekalan senjata dan bahan bakar yang memadai, juga pilot tempur yang siap beraksi. Di bawah komando Laksamana Kurita Takeo, Jepang pun mengerahkan strategi dengan masuk Leyte dari sisi lain.


USS Enterprise

Tapi hal itu tak membuat pasukan Sekutu gentar. Dengan bantuan armada udara dan kapal selam, Sekutu berhasil menghadang segala serangan dari Jepang, dan menyerang balik negara Asia Timur tersebut. Pertempuran dimulai pada tanggal 20 oktober 1944 ketika Jendral Mac. Arthur mendarat di Pulau Leyte untuk membesakan Filipina dari pendudukan Jepang. Pada tengah malam tanggal 23 oktober 1944 kapal selam Amerika memergoki iring-iringan kapal Jepal. Kapal selam tersebut kemudian meluncurkan serangan torpedo yang mengakibatkan 2 kapal milik Jepang rusak.
Kemudian Pada tanggal 24 Oktober , sebagainarmada perang Jepang  mulai memasuki Laut Sibuyan. Dipihak sekutu yang telah melihat armada perang Jepang kemudian meluncurkan 260 pesawat dari USS Intrepid dan USS Cabot.Serangan pesawat tempur Amerika mengakibatkan kerusakan pada kapal-kapal perang  Jepang . setelah serangan pertama, Amerika kemudian mengirim pesawat gelombangkedua dan menghasilkan banyak kerusakan terlebih kepada Kapal Perang Musashi . Pesawat gelombang ketiga diterbangkan  dari USS Enterprise dan USS Franklin yang kemudianmembombardir Musashi dengan 11 bom dan delapan torpedo . Dikarenakan bombardir dari pesawat-pesawat Amerika, akhirnya Musashi tenggelam sekitar pukul 19:30. Setelah mengalami kekalahan di laut Sibuyan Laksda Takeo Kurita mundur, kemudian pada malam harinya dia berbalik untuk menuju Selat San Bernardino di Laut Samar.


IJNS Musashi tenggelam setelah di serang torpedo Amerika

Sementara itu pada pertempuran yang lainnya Laksamana Onishi Takijiro telah mengerahkan 80. Akibat serangan dari pesawat tempur Jepang USS Princenton mengalamikerusakan yang menyebabkan ledakan besar. Ledakan tadi  menewaskan 108 dari 1.569 awak USS Princeton. Disisi lain, bersamaan dengan serangan terhadap USS Princeton, pesawat-pesawat tempur Jepang juga menyerang USS BirminghamAkibat serangan tersebut USSPrinceton tenggelam , dan USS Birmingham dipaksa untuk pensiun karena mengalami kerusakan yang cukup parah. Hingga pada akhirnya, kekuatan armada udara Sekutu di bawah komando Laksamana William F. Halsey itu berhasil memukul mundur pasukan Jepang.


USS Princeton yang meledak akibat bom dari peswat Jepang

Pada tangal 25 oktober 1994 Laksda Takeo Kurita yang sebelumnya mundur ke selat san Bernandino menuju ke sepanjang pantai samar. Disana Laksda Takeo Kurita bertemu dengan armada perang Amerika yang dipimpin oleh Laksamana Thomas Kinkaid. Pertempuran diantara keduanya tidak bisa dihindari. Serangan demi serangan dilancarkan oleh kedua pihak. Hujan bom dari pesawat-pesawat tempur baik dari pihak Amerika maupun Jepang menambah pertempuran manjadi sengit amtara keduanya. Hasil dari pertempuran yang terjadi di Laut Samar dimenangkan oleh Amerika. Hal ini memaksa Jepang untuk mundur.
Akibat pertempuran di Teluk Leyte, Jepang mengalami banyak kerugian. 4 kapal induk, 3 kapal tempur, 6 kapal penjelajah berat dan 4 kapal penjelajah ringan milik Jepang hancur. Diperkirakan, sekitar 10 ribu anggota armada Jepang tewas. Sementara, pihak Sekutu hanya mengalami kerugian berupa kerusakan 2 kapal induk pengawal dan 3 kapal perusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DETASEMEN TANK RAKSASA TIGER JERMAN

  DETASEMEN TANK RAKSASA TIGER JERMAN Jerman semasa Nazi berkuasa mempunyai perangkat perang komplit. Memang tak semuanya mencium aro...