Strategi militer yang paling brilian
1 Taktik pengepungan ganda (Gerakan Penjepit)
Dalam taktik militer, gerakan menjepit atau pengepungan ganda adalah unsur dasar dari taktik militer, yang telah digunakan hampir di seluruh peperangan. sayap dari musuh diserang secara serentak melalui gerakan menjepit, setelah pihak musuh telah bergerak maju ke barisan tengah dari pasukan. Pada saat yang bersamaan, lapisan kedua dari penjepit menyerang melalui sisi yang lebih jauh, untuk mencegah musuh memperkuat diri atau mengirimkan bala bantuan.
Sebagian besar pertempuran infanteri dalam skala apapun, didasarkan pada taktik ini. Taktik ini juga umum digunakan oleh pesawat tempur. Sesuai definisinya, gerakan menjepit mengharuskan pihak musuh menghadapi serangan dari depan, kedua sayap, dan dari belakang. Jika kedua sayap penjepit bertemu di barisan belakang musuh, maka musuh akan terkurung. Sebuah pasukan yang terkurung biasanya menyerah, dihancurkan, atau kadang-kadang berusaha menembus pengurungan tersebut. Kadang-kadang juga bala bantuan dari luar dapat menyerang pihak pengurung dan membuka jalan keluar bagi pasukan yang terkurung.
Gerakan menjepit yang dilakukan jenderal Hannibal dalam Pertempuran Cannae pada 216 SM dianggap oleh sejarawan militer sebagai salah satu manuver pertempuran terhebat dalam sejarah, dan merupakan kesuksesan pertama gerakan menjepit yang tercatat dalam sejarah Variasi lain dari manuver ini juga sukses digunakan oleh Khalid bin walid dalam Pertempuran Walaja melawan tentara Persia Sassania yang berjumlah lebih banyak pada tahun 633.
2 Pengelabuan
Penggemar sepak bola akrab dengan tipuan klasik: manuver "Fake-out" yang menyebabkan lawan berpikir Anda bergerak ke satu arah, tapi Anda sebenarnya anda bergerak ke arah lain. Dalam istilah militer, tipuan bisa menjadi kampanye yang sangat rumit, dan biasanya melibatkan "pasukan pengalih perhatian" untuk menyesatkan musuh. Ketika merencanakan invasi D-Day di Normandia, Sekutu melakukukan tipuan besar dengan membangun tentara dan kendaraan palsu tank dan jip dari balon, dan memarkirnya di titik peluncuran palsu. sementara itu, pasukan yang sebenarnya disembunyikan di bawah kamuflase yang bermil-mil jauhnya.
Hitler, dengan mengandalkan informasi yang salah yang diberikan kepadanya oleh agen ganda dan lalu lintas radio Sekutu, percaya saja bahwa tentara yang terbuat dari balon itu nyata. Ketika Sekutu mendarat di Pantai Omaha, pasukan utama Hitler bermil-mil jauhnya dan tidak dapat tiba tepat waktu untuk menahan pendaratan. Kampanye penipuan yang brilian ini membuat D-Day mungkin merupakan manuver pengelabuan terbesar dan paling sukses dalam sejarah militer.
3 Blitzkrieg (perang kilat)
Blitzkrieg merupakan sebuah metode perang secara cepat yang diujungtombaki oleh infantri dengan kendaraan lapis baja, didukung oleh dukungan udara jarak dekat. Metode ini dengan cepat merusak garis pertahanan lawan dan kemudian mengacaukan barisan pertahanan, dengan menggunakan unsur kecepatan dan kejutan untuk mengelilingi mereka. Dengan penggunaan berbagai manuver, Blirzkrieg berusaha merusak keseimbangan lawan dengan membuatnya kesulitan merespon perubahan front yang terus menerus, dan akhirnya diakhiri dengan Vernichtungsschlacht, pertempuran pemusnahan.
Angkatan bersenjata Jerman (Wehrmatch) adalah contoh bagaimana menggunakan suatu bentuk peperangan dari kombinasi dan koordinasi kekuatan-kekuatan udara, laut dan darat. Serangan yang mendadak, cepat dan tak terduga akan membawa kekalahan yang ideal di pihak lawan dengan tidak memberikan kesempatan apapun juga untuk mengorganisasikan suatu pertahanan diri yang stabil. Namun demikian, Jerman sendiri jarang menggunakan istilah blitzkierg sebagai metoda perang yang digunakan.
4.Superioritas udara
Superioritas udara (air superiority) adalah keadaan dominasi penuh Kekuatan udara salah satu pihak terhadap pihak lawan dalam sebuah Kampanye. Istilah ini didefinisikan dalam oleh NATO sebagai "Tingkat dominasi udara oleh angkatan udara suatu pihak di mana pihak tersebut dapat melakukan operasi darat, laut, dan udara pada waktu apapun tanpa dapat dicegah oleh pihak lawan". Superioritas udara dapat dicapai dengan berusaha menghancurkan atau melumpuhkan semua pesawat udara lawan, baik dengan menghancurkan pesawat lawan di udara, atau dengan menghancurkan landasan dan pangkalan udara agar pesawat lawan tidak dapat mengudara.
5 Titik sempit (Choke point)
Dalam strategi militer, titik sempit (choke point) adalah fitur geografis di daratan seperti lembah, devile atau jembatan, atau slat yang mau tidak mau harus dilalui sebuah pasukan untuk mencapai tujuannya, biasanya dengan front yang lebih sempit sehingga mengurangi kemampuan tempur pasukan tersebut. Titik sempit dapat memungkinkan pasukan bertahan yang lebih inferior untuk mengalahkan musuh yang lebih besar apabila pihak penyerang tidak mampu memusatkan kekuatannya.
6 Flanking manuver
Dalam taktik militer, manuver kepungan(flanking maneuver) adalah sebuah gerakan angkatan bersenjata yang melakukan kepungan untuk mencapai posisi utama dari musuh.Kepungan berguna karena kekuatan serangan pasukan terkonsentrasi di bagian depannya.
7 Strategi Fabian
Strategi Fabian, strategi yang penuh kesabaran dan penantian, menggunakan waktu untuk membuat masalah memudar dan bahkan hilang sama sekali. Strategi yang terlihat lamban, malas, seperti
pengecut, tetapi kemudian membawa kemenangan besar.
Sebagai Contoh Romawi telah mencoba menghajar pasukan Hannibal dalam perang-perang skala besar dan Romawi selalu kalah. Hannibal terlampau jenius untuk dikalahkan dalam pertarungan. Jenderal Fabius selaku pencetus strategi ini mengakui hal itu dan belajar dari kesalahan Romawi. Satu-satunya cara untuk mengalahkan Hannibal adalah…dengan sama sekali tidak menghadapinya dalam peperangan.
Peperangan, atau pertempuran, adalah permainan yang akan selalu Hannibal menangkan. Jadi, mainkan permainan lain!
Fabius menerapkan strategi dimana pasukan Romawi diperintahkan untuk menghindari pasukan musuh sebisa mungkin. Hal ini membuat tidak akan ada pertempuran yang terjadi, Hannibal tidak kalah, tapi juga tidak akan menang. Sambil terus mengirimkan pasukan sejumlah kecil untuk menyerang kelompok pencari makanan Hannibal, pasukan Chartago dibuat kelaparan dan kerepotan. Strategi ini berjalan dengan baik, kekuatan Romawi perlahan-lahan pulih sementara musuhnya melemah.
Tapi strategi ini tidak disukai senat dan rakyat Romawi. Mereka memanggil Fabius yang di anggap pengecut dan mencopotnya dari jabatan. Kemudian dikumpulkanlah balatentara Romawi, 90.000 prajurit yang terdiri dari 8 legiun dan sekutu-sekutu, semuanya dipimpin oleh 2 konsul dan dikirim untuk mengusir Hannibal. Terjadilah pertempuran cannae melawan pasukan Chartago yang berjumlah 40.000 orang. Dan pasukan Romawi dihancurkan dengan memalukan.
Perlu kekalahan yang hebat dan memalukan untuk membuat Romawi mengerti bahwa hanya cara Fabius yang bisa digunakan untuk mengalahkan Hannibal. Fabius kemudian dikembalikan ke jabatannya. Orang yang dilecehkan itu sekarang dianggap sebijaksana dewa. Strategi itu terus dijalankan sampai akhirnya Hannibal dipaksa keluar dari Itali, dan kemudian kerajaan Chartago seluruhnya dibinasakan.
8 Infiltrasi
Infiltrasi sering dianggap sebagai bagian dan paket untuk perang gerilya, karena melibatkan menyelinap kontingen pasukan penyerang di dalam atau di belakang garis musuh. Sebagian besar pasukan khusus AS menggunakan infiltrasi sampai tingkat tertentu, seperti halnya Vietcong di Asia Tenggara, Komando Inggris di Eropa, dan sejumlah konflik lain yang terjadi sepanjang perjalanan kembali ke Kuda Troya. Namun dalam arti yang lebih luas, "infiltrasi" tidak selalu licik. Ini hampir bisa berarti menjatuhkan 10.000 pasukan payung ke tengah wilayah yang dikuasai musuh, sebagai sarana untuk menyerang mereka dari belakang dan dalam. Prinsipnya sama, apakah penyusup menyelinap di malam hari atau jatuh dari langit sambil bermain "Ride of the Valkyrie." Infiltrasi hanya berarti mendapatkan kekuatanmu di belakang garis musuh tanpa melalui garis itu.
9 penghancuran sumber daya
Strategi standar menjadi pokok utama pada setiap kampanye militer yang komprehensif. Penghancuran sumber daya dapat berarti sabotase, perusakan, atau (lebih baik) mencuri senjata musuh dan pasokan nya logistiknya. Itu juga bisa berarti menghancurkan alat-alat produksi bahan-bahan vital, seperti pembangkit listrik, bendungan waduk, pertanian, tanaman. mungkin juga menargetkan fasilitas penting yang digunakan untuk mendukung upaya perang, seperti serangan terkenal Komando Inggris pada pangkalan Nazi U-Boat St. Nazaire. "Pada prinsipnya adalah serangan apa pun yang secara khusus menargetkan pasokan dan sumber daya tambahan, daripada tentara musuh itu sendiri.
10 Gerilya
Perang Gerilya merupakan terjemahan dari bahasa spanyol: guerrilla yang secara harafiah berarti perang kecil.
Perang gerilya adalah perang yang dilakukan secara sembunyi sembunyi, penuh kecepatan, sabotase dan biasanya dalam group yang kecil tapi sangat fokus dan efektif. . AH Nasution yang pernah menjabat pucuk panglima Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD) menuliskan di buku "Pokok-pokok Gerilya". Bagi tentara perang gerilya sangatlah efektif. Mereka dapat mengelabui,menipu atau bahkan melakukan serangan kilat. Taktik ini juga sangat membantu dan manjur saat menyerang musuh dengan jumlah besar yang kehilangan arah dan tidak menguasai medan. Kadang taktik ini juga mengarah pada taktik mengepung secara tidak terlihat (invisible). Sampai sekarang taktik ini masih dipakai teroris untuk sembunyi. Jika mereka menguasai medan mereka dapat melakukan : penahanan sandera, berlatih, pembunuhan, hingga menjadi mata mata. Dan musuh dapat melakukan nomaden, yaitu berpindah-pindah dan menyerang secara bersembunyi tanpa ketahuan oleh lawan.Tokoh besar dalam gerilya ini adalah Jendral Soedirman dari Indonesia bahkan karena siasat nya ini membuat pasukan Belanda ketar ketir ketika melawan pasukan gerilya Indonesia. Vietnam Utara juga melakukan taktik gerilya ini saat melawan Vietnam Selatan dan Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar