Selasa, 06 November 2018

DETASEMEN TANK RAKSASA TIGER JERMAN

  DETASEMEN TANK RAKSASA TIGER JERMAN



Jerman semasa Nazi berkuasa mempunyai perangkat perang komplit. Memang tak semuanya mencium aroma udara bumi. Sebagian telah lahir sebagian masih berupa Prototype bahkan masih ada yang setingkat ide. Namun hampir semuanya mematikan dan unggul di banding perangkat sejenis milik negara-negara sekutu atau Rusia sekalipun. Salah satu yang di ajukan adalah (Panzer) Tiger. Tank raksasa ini bahkan menjadi andalan dan dipakai di banyak pertempuran. Dalam menjalankan tugas, ia sempat menjadi rebutan antara Angkatan darat (Heer) dan pasukan SS.

Tiger memang diunggulkankan oleh pasukan Jerman. Hingga produksinya di genjot sedemikin rupa. Tiger l, sejak diproduksi Agustus 1942, sudah dibuat sebanyak 1.355 unit hingga pertengahan 1944. Karena segalanya serba besar, dalam 1 bulan Hanya bisa diproduksi 25 unit saja. Hanya saja pada bulan April 1944, total produksi melonjak hingga 104 unit dan bulan Juli 1944 diproduksi meningkat lagi menjadi 671 unit. Produksi dihentikan Agustus 1944 karena digantikan Tiger II yang di kembangkan sejak 1943.

Sama seperti saudara tuanya, Tiger II (king Tiger/konig) rencananya juga akan diproduksi hingga 1.500 unit. Untuknya perang cepat selesai sehingga hanya sekitar 485 tank berbobot 70 ton ini berhasil dibuat.

Melihat kemampuannya, tentu bisa dibayangkan bagaimana tank sebesar ini dalam pasukan Jerman pada saat itu. Dan memang pasukan Jerman, terutama AD (heer) dan pasukan SS berlomba lomba menggunakannya. Beberapa Detasemen khusus Tiger pun di bentuk. Baik AD maupun pasukan SS. Medan tempurnya meluas dari Normandia, Hongaria hingga ke Kursk ( Rusia) dan Afrika Utara.


Salah posisi

Pada mulanya Tiger dirancang dan di buat hanya untuk Arsenal pertahanan Maklumlah, dengan badan sebesar itu (panjang 6,333m minus meriam), lebar 3,7 m, tinggi 3m dan berat mencapai 57 ton dan kemampuan bergerak hanya 38 km/jam, ia benar benar seperti raksasa yang malas berjalan. Walau demikian, tank ini mampu menghancurkan tank lawan berjarak 1.6 km.

Kejelian Hitler melihat kemampuan Arsenal yang mempunyai moncong meriam 88 mm menyatakan lain. Layaknya Buto ijo, hantaman tangan dan tendangan kakinya bisa menghancurkan lawan berkeping keping. Sebuah tank bisa terkoyak dan terjungkal hanya dengan sekali semburan meriam. Harusnya tank ini bisa juga digunakan untuk penetrasi dan penyergapan. Terutama penetrasi awal dari dari jarak jauh. Setelah pasukan udara membombardir pertahanan lawan, ganti Tiger yang mberondong dari jarak jauh sebelum akhirnya tank medium, panzer maupun pasukan darat masuk menyerang.

Taktik Blitzkrieg ini berhasil dalam beberapa pertempuran. Terutama pertempuran Kursk saat mencoba menguasai rusia. Walau akhirnya tentara Jerman mengalami kekalahan total dalam pertempuran tersebut.

Hitler memang benar dalam kemampuan gempur tiger. Namun ia tak menyadari kelemahan sang raksasa itu terutama yang terletak pada sistim penggeraknya. Sistim track pada roda roda geriginya akan langsung macet bila terhalang lumpur dan salju. Bila ini terjadi , tentu ia menjadi sasaran empuk bagi lawan. Suatu kesalahan posisi yang berakibat hancurnya sang raksasa ini.



Schwere Panzer Abteilung

Posisi awal Tiger memang di gabung dalam sebuah pasukan. Karena sosoknya yang sangat mencolok, raksasa ini di lindungi beberapa tank kelas medium seperti panzer III. Formasi ini belum memuaskan sehingga terjadi beberapa perombakan. Hingga di dapat formasi dengan mengorganisasi 45 tank. Di bagi dalam 3 kesatuan yang masing masing terdiri dari 3 pemimpin dan 14 anggota. Namun formasi yang sangat besar ini tak menguntungkan dan tak efisien. Mengurusi raksasa ini tentu sangat menguras tenaga. Energi dan waktu lebih banyak terserap pada pemeliharaan dan pengorganisasian komando dari pada pertempurannya sendiri.

Hingga akhirnya, dibentuklah divisi khusus tank yang di sebut Schwere panzer Abteilung. Walaupun divisi khusus, unit ini bukan korps tersendiri. Tapi menginduk pada korps pasukan yang lebih besar. Dalam setiap penggabungan, selalu ada perombakan struktur dalam korps pasukan tersebut.

Dengan di bentuknya divisi divisi ini, masalah koordinasi teratasi, walaupun keterbatasan produksi menjadi kendala. Terutama perebutan antara AD dan SS. Hingga akhir perang tak kurang 10 Detasemen panzer di miliki AD, sedangkan SS mempunyai 3 Detasemen. Sebuah detasemen rencananya akan di tambahkan, namun Nazi keburu hancur duluan. Sampai perang hampir berakhir, detasemen detasemen ini masih mengalami perombakan.

Beberapa Detasemen Tiger yang terkenal adalah 503st Heavy Panzer Detachment, 505st Heavy Panzer Detachment, 509th Heavy Panzer Detachment, Dan 101st SS Heavy Panzer Detachment, milik pasukan SS.



503st Heavy Panzer Detachment

Disebut juga Schwere Panzer Abteilung Feldherrnhalle, detasemen ini bertempur di Front timur dan barat. Ia adalah detasemen kedua dibawah Generalfeldmarchall Erwin Rommel yang di tugaskan di Afrika Utara. Hanya saja keterlambatan produksi, yang rencananya di produksi Porche namun kemudian di ganti Henschel, membuat detasemen ini akhirnya dibelokkan menuju Front selatan. Generaloberst Erich von Manstein mereka terlibat di pertempuran Kharkov. Di pertempuran ke 3 kalinya mereka menunjukan kelasnya. Mereka berhasil menghancurkan Mobile Group Popov, Pasukan Tank Rusia yang terkenal gesit.







Selanjutnya mereka menuju Kursk untuk ikut serta dalam operasi Citadel. Di sini mereka kembali teruji dengan hanya kehilangan delapan unit sebelum akhirnya mundur. Di akhir 1943, mereka bergabung dengan Panzer Regiment Bake dibawah pimpinan Oberst Dr. Franz Bake. Bersama Bake, mereka terlibat pertempuran di Cherkassy. Namun April 1944, resimen ini dibubarkan. Detasemenl 503 dikirim ke Selatan untuk beristirahat dan konsolidasi. Di sini mereka mendapat suntikan anggota baru berupa 12 unit Tiger II.

Saat invasi Normandia 6 juni 1944, detasemen 503 terbukti menjadi pembawa sial bagi pasukan sekutu. Dibawah panzergruppe barat, mereka berhasil menghancur leburkan pasukan tank sekutu di sekitar caen. Dalam permulaan operasi goodwood, sebuah desa di Cagny terlihat oleh pasukan payung sekutu hancur lebur atau porak poranda. Itu adalah kerja 3 tiger dari detasemen 503 yang membombardir dari jarak jauh. Pasukan payung tersebut hanya mendapati segalanya sudah hancur lebur

Detasemen 503 terbukti menjadi horor bagi pasukan sekutu. Bahkan detasemen ini pula yang mengatur penarikan mundur pasukan jerman karena pukulan pasukan sekutu. Berkat Tiger, pasukan jerman tidak menjadi bulan-bulanan lebih lanjut pasukan sekutu. Dua bulan kemudian, detasemen ini kembali ditarik guna dilengkapi lagi dengan King Tiger yang lebih segar.

September 1944, Detasemen 503 yang telah segar bergerak ke Hungaria untuk membantu pertahanan Armeegruppe Pretter Pico di dekat Budapest. Begitu sampai di awal Oktober, tiga unit Tiger dipimpin letnan Freiher von rossen langsung menyuport skorzeny yang mengelar operasi pengulingan pemimpin hungaria miklos horthy. Operasi yang bertajuk skorzeny operasi panzerfauts pun sukses.





Pertempuran sesungguhnya sebenarnya terjadi di debrecen. Disini mereka berhasil menghancurkan pasukan sovyet. Seusai pertempuran, detasemen 503 mengklaim menghancurkan 1.500 ranpur dan 120 tank. Keadaan berbalik pada pertengahan november. Serbuan balik tentara sovyet mampu memukul balik pasukan jerman hingga bertahan di kota budapest. Pasukan sovyet langsung mengepung kota. Tak ada kata lain sain bertahan habis habisan bagi pasukan jerman bersama tank tiger.

Cuaca terbukti momok bagi tiger. Salju bulan november-desember membuat sistim rodanya ngadat. Selain karena pertempuran, tiger banyak menderita kehancuran karena salju. Saat drama pengepungan berakhir pada 31 Desember, pasukan sovyet menawan 45.000 pasukan jerman plus pasukan hunggaria dan sebagian besar tiger. Sisanya terus berjuang hingga di hancurkan tentara sovyet pada Februari 1945. Sebagau pengingat sebuah Tiger I dari detasemen 503 sekarang di simpan di bovington Tank museum, Normandia.



505th Heavy Panzer Detachment

Dibanding sekaribnya, Detasemen 505
adalah yang paling terkenal dan banyak menuai kemenangan. Detasemen ini dibentuk pada 29 Januari 1943 dengan anggota diambil dari divisi panzer 3 dan 26. Pada mulanya, mereka akan ditugaskan ke Front Afrika. Namun tugas kemudian dipindah ke Front Timur pada 20 Februari 1943. 

Kursk adalah medan pembuktian pertamanya. Di bawah pimpinan Mayor Seuvant, pada tanggal 3 Juli 1943 mereka melabrak Kursk. Pada hari pertama pertempuran, 27 Tiger berhasil menghancurkan 42 tank Soviet, termasuk 15 jenis KVl. Operasi ini berhasil memukul mundur pasukan infanteri Soviet. Hanya saja, pasukan Soviet cepat pulih. Pertengahan Juli itu mereka kembali menggempur pasukan jerman walaupun secara sporadis. Mayor Seuvant menjawabnya dengan mengirim dua Tiger I . Hasilnya, 32 tank T-34S hancur di dekat Werch Tagino dihantam si raksasa ini. Pada 22 Juli 1943, detasemen bergerak ke Iginka untuk membantu pertahanan. Hasilnya, pada 4 Agustus, 14 tank Soviet berhasil dihancurkan. Hari berikutnya, Tiger nomor 333 mengalami kebakaran tanpa diketahui sebabnya. 

Banyaknya pertempuran yang hebat dan medan sulit membuat banyak Tiger terpaksa diperbaiki tugas, mereka berhasil merontokkan ' 446 tank musuh. Oberleutnant Knauth bahkan dianugerahi Knight'Cross karena berhasil menghancurkan 68 unit T-34 dalam satu hari. Sehari setelah penganugerahan, Knauth tewas dalam pertempuran. Unitnya yang terdiri dari dua Tiger tercatat sebagai top ace hingga peperangan usai. 

Pasca menerima penghargaan, temyata kebesaran Detasemen 505 perlahan-lahan meredup. Pada bulan Iuli, mereka dipukul oleh lst Army of Belarussia. Pasukan jerman berhasil dipaksa mundur dari daerah Beresowize. Namun mereka harus merelakan 100 tanknya dikunyah Tiger. 


Sisa-sisa detasemen ini di tarik ke Ohrdruf untuk diperbaiki dan ditambah anggota dengan Tiger II. Hasilnya pada 2 September mereka berhasil menghancurkan 68 unit T-34 dan hanya kehilangan dua unit tank. Pada 16 Oktober, 26 tank Soviet kembali dikoyak. Namun sembilan Tiger terpaksa ikut hancur. Detasemen 505 memang masih bisa mengamuk di mana-mana. Namun perang tetap memerlukan perhitungan yang matang, Strategi yang jitu dari pihak sekutu dan Soviet ternyata bisa mengatasi keampuhan dan keunggulan teknologi pasukan jerman.

Puncak kejayaan detasemen terjadi di kota Metgethen pada Februari 1945. Ini adalah kota di wilayah jerman yang pertama kali diduduki Tentara Merah. Demi mengeluarkan warga sipil dari pendudukan Soviet, mereka membombardir dan membantai pasukan 52nd Infantry Division Soviet. TIger-Tiger itu ternyata mampu menciptakan koridor aman sepanjang 1,5 km ke arah pantai. Hasilnya, 100.000 warga sipil berhasil meloloskan diri dengan perahu dan 12.000 lainnya ditolong pasukan jerman menuju kepelabuhan.

Keruntuhan sudah depan mata. Secara umum jerman memang sudah sangat kewalahan. Suplai amunisi dan bahan bakar sudah tersendat sendat. Keruntuhan tiger tinggal menunggu waktu. Pada pertempuran di semenanjung peyse tanggal 6 april 1945, 10 unit tiger dan semua unit tiger I dari detasemen 505 hancur lebur. Tanggal 15 April, karena ketiadaan  bahan bakar dan amunisi, dua tiger terpaksa ditinggalkan. Akhirnya, semua unit anggota detasemen berhasil dihancurkan tank-tank Soviet. Sebagian besar awaknya tewas termasuk pemimpinnya, Oberfeldwebel Mausberg. Hanya sebagian kecil yang mampu menyelamatan diri dan kembali ke jerman. Walau demikian, Detasemen 505 mencatat kemenangan atas 900 tank dan 1.000 meriam musuh.



 509th Heavy Panzer Detachment

Detasemen ini dibentuk pada awal september 1943 dan ditugaskan di Front timur. Kebanyakan anggotanya di ambil dari Resimen Panzer 204 dari 22 Panzer Division yang anggotanya nya dari 45 unit Tiger I.  Pada mulanya, mereka terlibat dalam pertempuran di Ukraina dan menjadi bagian dari Pasukan Grup Selatan. Segera mereka bertempur di daerah Kirovograd dan Krivoi Rog sebelum akhirnya mundur bersama seluruh pasukan jerman.

Dua bulan setelah dibentuk, tiga unit anggotanya terpaksa dilepas untuk kemudian bergabung dengan dua SS Panzer Division Das Reich. Di awal 1944, Detasemen 509 ditugaskan untuk terlibat dalam Pertempuran Kiev yang kedua. Pasukan Jerman kembali terpukul mundur. Dalam perjalanan mundur, Tiger I terlihat bertempur sengit di Pavlova.


Maret 1944, Detasemen 509 digabungkan dengan Gepanzerte Gruppe Bake, sebuah brigade lapis baja pimpinan Oberst der Reserve Dr.Med.Dent. Franz Blake. Pada akhir Mei, semua unit anggota detasemen diperbarui sebelum diaris depan pada l juni 1944. Mereka langsung terlibat pertempuran dengan pasukan Soviet yang menggelar Operasi Bagration pada akhir bulan itu. Mereka bertempur hebat di
Novosselki, Shitomir dan Chelmik.



Namun kekalahan total harus mereka rasakan. Bahkan pada 8 September 1944, hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, 16 unit anggotanya hancur di dekat Kielce, Polandia. Sisanya kemudian bergerak ke Sennelager untuk perbaikan dan penambahan unit. Rencananya mereka akan mendapat tambahan 45 Tiger II Ausf B pada bulan itu. Apa lacur, pabrik Henschel baru mampu menyelesaikannya pada Desember 1944.

Selanjutnya, detasemen ini bergabung dengan 88 Obergruppenfuhrer Gille's IV. SS Panzerkorps. Tugasnya adalah membebaskan kota Budapest dari pasukan Soviet. Operasi berkode Konrad III itu digelar pada 18 januari 1945. Namun sebuah kesalahan dibuatnya hingga sebuah jembatan besar di atas sungai Vali hancur lebur.

Pertahanan Soviet yang solid menyebabkankan Konrad II gagal total. Bahkan 40 dari 45 Tiger II anggota Detasemen 509 rusak. Untung sebagian besar bisa cepat diperbaiki. Hanya 10 yang akhirnya jadi rongsokan. Hanya saja dahm laporan diakhir pertempuran, detasemen ini menglaim telah berhasil menghancurkan 203 tank, 145 meriam dan lima pesawat terbang milik Soviet. Mereka mengaku hanya kehilangan 10 unit tiger II selama kurun waktu 18 ]anuari-8 Februari 1945.

Selanjutnya mereka bergabung dengan III Panzerkorps untuk mendukung Operasi Fruhlingserwacben pada bulan Maret. Namun kembali terpukul mundur hingga ke Wina dan terlibat dalam Pertempuran Wina pada bulan April. Akhirnya, kekalahan demi kekalahan membuat detasemen frustasi. Pada 8 Mei 1945, sembilan unit Tiger ll terpaksa mereka hancurkan sebelum keesokan harinya menyerah pada pasukan Amerika di dekat Linz.



101st Heavy Panzer Detachment


Detasemen 101 merupakan Detasemen unggulan dari pasukan SS. Detasemen ini diciptakan pada tanggal 19 Juli 1943 sebagai bagian dari l. SS Panzerkorps. Tidak seperti detasemen milik AD, dalam detasemen milik pasukan SS ini dua Tiger digabungkan dengan 13 tank jenis lain.

Detasemen gabungan ini pertama kali dikirim ke Front Italia pada 23 Agustus 1943 dan bertahan di sana hingga pertengahan Oktober. Dua tank kemudian dikinm ke Front Timur dan sisanya tetap bertahan di Front Barat. Untuk mengantisipasi invasi Sekutu di Eropa Barat, anggota detasemen

yang sebelum nya bertugas difront timur ditarik ke Front  barat, detasemen ini di tempatkan di Beauvais Prancis arah barat laut Saat itu, elemen detasemen sudah sepenuhnya Tiger. Terdiri dari 45 Tiger di mana 37 unit siap operasi dan sisanya dalam kondisi perbaikan.



Saat D-Day digelar, detasemen ini langsung bergerak ke arah Normandia dan membombardir wilayah pendaratan musuh. Kanon 88 mm terbukti ampuh  menghambat gerak maju pasukan sekutu. Setelah bertempur berminggu-minggu dengan gagah berani, detasemen ini kehilangan 15 dari 45 Tiger dalarn Battle of Villers Bocage pada 5 juli 1944.

Sisa pasukan tank ini kemudian ditarik mundur dan diperbarui dengan bergabungnya king Tiger. Ketika muncul lagi di Normandia pada awal Agustus, lagi-lagi nasibnya tertimpa sial. Pasukan sekt'ltu terlalu banyak dan tangguh. Akibatnya 25 Tiger terpaksa menyerah. Sisanya masih bertempur dengan hebat walaupun akhirnya terpaksa ikut dalam gelombang pengunduran diri pasukan jerman dari Prancis.

Akhirnya pada September 1944,detasemen ini dirombak total. Semua unsur tempur diganti dengan Tiger II. Pada tanggal 22 di bulan yang sama, bahkan nama detasemen diubah menjadi Schwere Panzer Abteilung 501.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DETASEMEN TANK RAKSASA TIGER JERMAN

  DETASEMEN TANK RAKSASA TIGER JERMAN Jerman semasa Nazi berkuasa mempunyai perangkat perang komplit. Memang tak semuanya mencium aro...