Pertempuran laut Santa Cruz Islands, berlangsung antara 25–27 Oktober 1942, Setelah kekalahan Pertempuran laut di Midway Armada Jepang mengalihkan pandangan nya ke Front Pasifik Selatan. Dipimpin Laksamana Nagumo, dengan berkuatan 3 Kapal induk berat dan 1 Kapal induk ringan di dukung 4 battleship, 10 penjelajah, 22 destroyer Armada Jepang mencoba mendekati Armada Amerika di pimpin Laksamana Halsey yang berkekuatan 2 Kapal induk berat 1 battleships 6 penjelajah dan 14 destroyer yang terkonsentrasi di sekitar perairan Guadalcanal.
Angkatan laut Jepang mencoba kembali melakukan suatu pertempuran yang menentukan atau Decisive Battle di samping membantu kampanye Angkatan darat Jepang di guadalcanal. Begitupun sebalik nya dengan Armada Amerika berharap juga untuk suatu pertempuran yang menentukan dengan Armada Jepang.
Setelah kedua Armada saling deteksi di sekitar kepulauan Santa Cruz maka jalan nya pertempuran di mulai dengan kedua pihak saling serang dengan armada pesawat dari kapal induk nya. Kali ini Kapal induk Jepang shokaku sudah di lengkapi radar sehingga kejadian fatal seperti di midway tak terjadi lagi, early warning Jepang terhadap musuh yang datang agak lebih baik walau rusak parah terkena bom tapi kapal induk Shokaku berhasil selamat, Kapal induk ringan Zuiho juga menderita kerusakan akibat terkena bom.
Dipihak Amerika Kapal induk Hornet menjadi bulan bulanan Pesawat dive bomber dan Torpedo jepang begitu pun dengan Enterprise. Jepang menderita kerugian pesawat yang begitu besar akibat efektif nya senjata pertahanan udara dari kapal kapal Amerika yang memiliki Radar dan Fire control yang sangat baik. Kapal induk USS Hornet yang rusak berat dan hampir karam akhirnya di tinggalkan sampai armada destroyer Jepang akhirnya menemukan dan menenggelamkan nya.
Armada Amerika yang kehilangan 1 kapal induk dan 1 destroyer akhir nya terpaksa mengundurkan diri dari pertempuran. Walau memenangkan pertempuran ini tapi Konsekuensi pertempuran ini begitu berat bagi jepang walau tidak kehilangan satu Kapal pun Jepang begitu banyak kehilangan pesawat dan pilot yg berpengalaman yang banyak berpengaruh pada operasinya di pasifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar